Expo UHO Digoyang Cesar Dari Usia Anak Hingga Remaja Ikut Goyang #
Goyang cesar yang kini trend di masyarakat Indonesia, kini mulai merebak di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Goyang yang dipopulerkan Cesar dan telah disiarkan di sejumlah televisi swasta nasional itu tak hanya mempengaruhi remaja saja, bahkan anak-anak mulai mengikutinya. Bagaimana goyang cesar di Expo Universitas Halu Oleo (UHO), Kendari?
Onji Marnazira, Kendari
Kepadatan pengunjung Prodi Expo Universitas Halu Oleo, Kendari dalam rangka pertemuan internasional Council of Rector of Indonesian State University and The Council of University President of Thailand (CRISU-CUPT) 2013 di kampus UHO, Jumat (18/10/2013) malam, bukan karena expo tersebut akan ditutup, namun ada hal lain di balik kepadatan tersebut. Adalah goyang cesar yang dilombakan panitia penyelenggara kegiatan.
Pengunjung tumpah ruah di kampus terbesar di bumi anoa itu. Mereka berbondong-bondong datang hanya untuk menyaksikan penampilan peserta lomba goyang cesar. Baik remaja, dewasa maupun anak-anak ikut ambil bagian dalam lomba tersebut. Bahkan kategori peserta didominasi anak-anak usia empat hingga tujuh tahun. Mereka bergoyang bak cesar professional yang sering tampil di acara televisi, sehingga mengundang kegemasan penonton.
Tepuk tangan dan tawa penonton pun tak terelakan lagi ketika anak-anak cilik itu melanjutkan goyang cesar mereka. Bahkan saat goyang cesar diselingi pentas tari kreasi baru, penonton seakan tak rela jika acara favoritnya tersebut digantikan.
Selain itu, kostum yang digunakan para peserta pun terbilang unik. Ada peserta menggunakan kostum baju mandi, kostum pocong, hingga kostum sarung tidur pun digunakan. Kostum-kostum inilah yang menambah kehebohan para penonton di area lapangan UHO tersebut.
Tak hanya itu, tukan ojek yang sehari-hari memakai helm dalam berkendara juga ikut dikenakan dalam pementasan goyang cesar di hadapan penonton.
Prodi Pamerkan Kreatifitas Mahasiswa
Prodi ekspo kali ini diisi oleh semua program studi yang ada di UHO. Setiap program studi menunjukan kreatifitas masing-masing baik dibidang karya tulis -seperti yang ditampilkan oleh prodi Pendidikan bahasa dan Sastra Indonesia- maupun dibidang karya hasil ciptaan tangan seperti yang dipajang jurusan teknik elektro yakni teknologi untuk menghidupkan dan mematikan bohlam lampu melalui smartphone android.
Selain Prodi di lingkup UHO, CRISU-CUPT ke VIII ini juga diramaikan 12 museum di Indonesia diantaranya museum Sultra dan Wallacea UHO, Museum Nasional Jakarta, Naskah Proklamasi Jakarta dan Museum Sumpah Pemuda Jakarta. Museum tersebut menggelar pameran bersama dengan judul Dinamika Sejarah, Budaya dan Alam Nusantara dengan tema “Pelestarian Nilai-Nilai Perjuangan dan Tonggak-tonggak Kejayaan Budaya dalam Memperkukuh Negara Kesatuan Republik Indonesia”.
Dengan adanya pameran bersama ini diharapkan masyarakat bertambah wawasan, tumbuh kearifan, dan muncul kesadaran sejarah sehingga lebih arif dalam menyikapi masa kini dan merencanakan masa depan. (***)
Komentar
Posting Komentar