Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2013

Tokoh dan Penokohan

 a.Tokoh Tokoh merupakan pelaku yang mengemban peristiwa dalam cerita fiksi sehingga peristiwa itu mampu menjalin cerita, atau tokoh ialah pelaku dalam karya sastra. Tanpa tokoh alur tidak akan pernah sampai pada bagian akhir cerita. Ada tiga jenis tokoh bila dilihat dari sisi keterlibatannya dalam menggerakan alur, yaitu: 1.Tokoh sentral merupakan tokoh yang amat potensial menggerakan alur. Potensial → mempunyai potensi, dimana arti potensi adalah sesuatu yang dipandang dapat menghasilkan/ menguntungkan. Tokoh sentral merupakan pusat cerita, penyebab munculnya konflik. 2.Tokoh bawahan merupakan tokoh yang tidak begitu besar pengaruhnya terhadap prkembangan alur, walaupun ia terlibat juga dalam pengembangan alur itu. 3.Tokoh latar merupakan tokoh yang sama sekali tidak berpengaruh terhadap pengembangan alur. Kehadirannya hanyalah sebagai pelengkap latar, berfungsi menghidupkan latar.

Sejarah Sastra #

1.Sepuluh Roman angkatan 20sampai 30-an yang Dipandang penting Oleh Kritikus     Sepuluh roman angkatan 20 sampai 30-an yaitu: 1.Siti Nurbaya 2.Salah Asuhan 3.Azab dan Sengsara 4.Sengsara Membawa Nikmat 5.Kasih Tak Terlerai 6.Hulubalang Raja 7.La Hami 8.Katak Hendak Menjadi Lembu 9.Anak dan Kemenakan 10.Memeng jodoh

Klasifikasi Morfem #

a. Morfem Bebas dan Morfem Terikat Yang dimaksud dengan morfem bebas adalah morfem yang tanpa kehadiran morfem lain dapat muncul dalam pertuturan. Dalam bahasa Indonesia, misalnya, bentuk pulang, makan, rumah, dan bagus adalah termasuk morfem bebas. Maka morfem-morfem itu dapat digunakan tanpa harus terlebih dahulu menggabungkannya dengan morfem lain. Sebaliknya, yang dimaksud dengan morfem terikat adalah morfem yang tanpa digabung dulu dengan morfem lain tidak dapat muncul dalam pertuturan. Semua afiks dalam bahasa Indonesia adalah morfem terikat. Begitu juga dengan morfem penanda jamak dalam bahasa Inggris juga termasuk morfem terikat. Berkenaan dengan morfem terikat ini dalam bahasa Indonesia ada beberapa hal yang perlu dikemukakan, yaitu:

Tahap-Tahap Pengembangan Silabus #

1.    Pengertian, Prinsip, dan Tahap-Tahap Pengembangan Silabus A.    Pengertian Silabus     Silabus didefinisikan sebagai “garis besar, ringkasan, ikhtisar, atau pokok-pokok isi atau materi pelajaran” (Salim, 1987:98). Istilah silabus digunakan untuk menyebut suatu produk pengembangan kurikulum berupa penjabaran lebih lanjut dari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ingin dicapai, dan pokok-pokok serta uraian materi yang perlu dipelajari siswa dalam rangka pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar. Dengan demikian, silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Dalam implementasinya, silabus dijabarkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran, dilaksanakan, dievaluasi, dan ditindaklanjuti oleh masing-masing guru.