Panti Asuhan Amaliah Selenggarakan Pendidikan Gratis

Jika DKI Jakarta mewacanakan segera mengahapuskan sekolah gratis, lain halnya dengan Kota Kendari Sulawesi Tenggara. Ada salah satu panti asuhan yang menyelenggarakan pendidikan gratis bagi anak asuhnya. Bagaimana menyelenggarakan pendidikan gratis di panti asuhan ini?

Onji Marnazira, Bastra FKIP_Unhalu

Panti Asuhan Amaliah memang dirancang untuk menyelenggarakan sekolah gratis bagi penghuni panti asuhan tersebut oleh pendirinya Drs. Muchtar Badawi. Muchtar  menjelaskan penyelenggaraan pendidikan gratis ini bertujuan agar anak-anak asuhnya tidak lagi pusing memikirkan biaya hidup dan biaya sekolah.
   
Tugas mereka hanyalah belajar saja. Untuk mewujudkan tujuan ini Panti Asuhan Amaliah telah menyediakan tiga jenjang pendidikan yaitu pertama adalah pesantren yang bernama pesantren Attarbiatulssakila, kedua sebuah MTS setingkat SMP yang bernama MTS  Peskil Poasia Kendari, dan ketiga sebuah SMK setingkat SMA yang bernama SMK life skill. Dan rencananya pada tahun ini akan membuka sebuah Madrasah Iptidayah (MI)  setingkat SD yang akan beri nama MI Insan Cendekia.
    
Menurut Muchtar  pemberian nama yang berbeda-beda ini dimaksudkan agar dana yang masuk atau donatur yang menyumbang tidak terpusat pada satu lembaga saja. “ ibaratnya kami membuka keran air yang bisa merembes kemana-mana” paparnya. Sehingga semua lembaga bisa mendapatkan porsi masing-masing.
   
Selain itu, di Panti Asuhan Amaliah ini anak-anak panti diajarkan berbagai macam keterampilan, seperti peternakan, perikanan, pembuatan batako, serta menjahit. Hal ini untuk menunjang kehidupan anak-anak panti jika sudah di lepas nanti. Sehingga para pengurus panti tidak akan khwatir anak-anak asuhnya akan terlantar setelah keluar nanti. Karena mereka telah diberikan masa depan berupa keterampilan. Untuk mewujudkan hal itu, pekarangan  panti yang luas keseluruhannya 16 hektar disulap menjadi lahan perikanan, peternakan,  dan pembuatan batako. Dari keterampilan-keterampilan ini jugalah yang  \menyokong kehidupan di panti.
   
Muchtar juga manjelaskan bahwa di pesantren Attarbiatulssakila tidak mengharuskan para santrinya menghafal Al-Quran seperti yang diwajibkan oleh pesantren-pesantren lain. Karena para pengurus tidak menghendaki para santri menjadi tidak fokus terhadap palajaran sekolah, disebabkan karena mereka sibuk menghafal dan memburu target yang diberikan sehingga mengabaikan pelajaran sekolahnya.    
   
Dipesantren ini juga mengadakan pembinaan Mu’alaf bagi mereka yang belum lama masuk islam. Bahkan dari mu’alaf ini ada pula yang sampai ikutan mondok.
   
Adapun donatur Panti Asuhan Amaliah memiliki sumber yang beragam. Ada yang individual, berkelompok yang merupakan donatur tetap ada pula yang tidak tetap atau sekali singgah seperti kami misalnya. Panti asuahan inipun sering dikunjungi oleh Ny. Nur Alam. Bahkan Manohara pun pernah berkunjung ke panti ini. Kunjungan-kunjungan seperti ini sangat bermanfaat bagi anak-anak panti.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Model Membaca Atas-Bawah, Bawah Atas, dan Timbal Balik

Tokoh dan Penokohan

Peranan Kurikulum dan Materi Ajar